Setelah Khilafah
Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara Mongol,kekuatan politik
Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaannya tercabik-cabik
dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain saling memerangi. Beberapa peninggalan
budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol
itu,Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan
kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, diantaranya
Usmani di Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia. Kerajaan Usmani ini
adalah yang pertama berdiri juga yang terbesar dan paling lama bertahan
dibanding dua kerajaan lainnya. Untuk mengetahui labih jelasnya maka dalam
makalah ini akan saya terangkan lebih lanjut mengenai Turki Usmani.
A. Asal-Usul Dinasti Turki Usmani
Nama kerajaan
Usmaniyah itu diambil dari dan dibangsakan kepada nenek moyang mereka yang
pertama, Sultan Usmani Ibnu Sauji Ibnu Arthogol Ibnu Sulaimansyah Ibn Kia Alp,
kepala Kabilah Kab di Asia Tengah (Hamka,1975:205). Awal mula berdirinya
Dinasti ini banyak tertulis dalam legenda dan sejarah sebelum tahun 1300.
Dinasti ini berasal dari suku Qoyigh Oghus. Yang mendiami daerah Mongol dan
daerah utara negeri Cina kurang lebih tiga abad. Kemudian mereka pindah ke
Turkistan, Persia dan Iraq. Mereka masuk Islam pada abad ke-9/10 ketika menetap
di Asia Tengah (Bosworth,1990:163).Pada abad ke-13 M, mereka mendapat serangan
dan tekanan dari Mongol, akhirnya mereka melarikan diri ke Barat dan mencari
perlindungan di antara saudara-saudaranya yaitu orang-orang Turki Seljuk, di
dataran tinggi Asia kecil (Hasan, 1989:324-325). Dibawah pimpinan Orthogul,
mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin II yang sedang berperang melawan
Bizantium. Karena bantuan mereka inilah, Bizantium dapat dikalahkan. Kemudian
Sultan Alauddin memberi imbalan tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan
Bizantium. Sejak itu mereka terus membina wilayah barunya dan memilih kota
Syukud sebagai ibukota (Yatim, 2003:130).Ertoghrul meninggal Dunia tahun 1289.
Kepemimpinan dilanjutkan oleh puteranya, Usman. Putera Ertoghrul inilah yang
dianggap sebagai pendiri kerajaan Usmani. Usman memerintah antara tahun
1290-1326 M. Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol kembali menyerang Kerajaan
Seljuk, dan dalam pertempuran tersebut Sultan Alaudin terbunuh. Setelah
wafatnya Sultan Alaudin tersebut, Usman memproklamasikan kemerdekaannya dan
berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya. Penguasa pertamanya adalah Usman
yang sering disebut Usman I. Setelah Usman I mengumumkan dirinya sebagai Padisyah
al-Usman (raja besar keluarga Usman) tahun 1300 M setapak demi setapak
wilayah kerajaan diperluas.Dipilihnya negeri Iskisyihar menjadi pusat kerajaan.
Usman mengirim surat kepada raja-raja kecil guna memberitahukan bahwa sekarang
dia raja yang besar dan dia menawar agar raja-raja kecil itu memilih salah satu
diantara tiga perkara, yakni ; Islam, membayar Jaziah dan perang. Setelah
menerima surat itu, separuh ada yang masuk Islam ada juga yang mau membayar
Jizyah. Mereka yang tidak mau menerima tawaran Usman merasa terganggu sehingga
mereka meminta bantuan kepada bangsa Tartar, akan tetapi Usman tidak merasa
takut menghadapinya. Usman menyiapkan tentaranya dalam mengahdapi bangsa
Tartar, sehingga mereka dapat ditaklukkan.Usman mempertahankan kekuasaan nenek
moyang dengan setia dan gagah perkasa sehingga kekuasaan tetap tegak dan kokoh
sehingga kemudian dilanjutkan dengan putera dan saudara-saudaranya yang gagah
berani meneruskan perjuangan sang ayah dan demi kokohnya kekuasaan nenek
moyangnya.
B. Perkembangan Turki Usmani
Setelah Usman
mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al Usman (raja besar
keluarga Usman), setapak demi setapak wilayah kerajaan dapat diperluasnya. Ia
menyerang daerah perbatasan Byzantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317
M, kemudian pada tahun 1326 M dijadikan sebagai ibu kota kerajaan.Pada masa
pemerintahan Orkhan (1326-1359 M), kerajaan Turki Usmani ini dapat menaklukkan
Azmir (1327 M), Thawasyanli (1330 M), Uskandar (1338 M), Ankara (1354 M) dan Gallipoli
(1356 M). Daerah-daerah itulah yang pertama kali diduduki kerajaan
Usmani,ketika Murad I, pengganti Orkhan berkuasa (1359-1389 M). Selain
memantapkan keamanan dalam negeri, ia melakukan perluasan daerah ke benua
Eropa. Ia dapat menaklukkan Adnanopel yang kemudian dijadikan ibukota kerajaan
yang baru. Mrerasa cemas terhadap ekspansi kerajaan ke Eropa, Paus mengobarkan
semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu Eropa disiapkan untuk memukul
mundur Turki Usmani, namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), dapat menghancurkan
pasukan sekutu KRISTEN Eropa tersebut.
Ekspansi Bayazid I
sempat berhenti karena adanya tekanan dan serangan dari pasukan Timur Lenk ke
Asia kecil. Pertempuran hebat terjadi antara tahun 1402 M dan pasukan Turki
mengalami kekalahan. Bayazid I dan putranya ditawan kemudian meninggal pada
tahun 1403 M (Ali, 1991:183). Kekalahan tersebut membawa dampak yang buruk bagi
Kerajaan Usmani yaitu banyaknya penguasa-penguasa Seljuk di Asia kecil yang
melepaskan diri. Begitu pula dengan Bulgaria dan Serbia, tetapi hal itu dapat
diatasi oleh Sultan Muhammad I (1403-1421 M). Usaha beliau yang pertama yaitu
meletakkan dasardasar keamanan dan perbaikan-perbaikan dalam negeri. Usaha
beliau kemudian diteruskan oleh Sultan Murad II (1421-1451).Turki Usmani mengalami
kemajuannya pada masa Sultan Muhammad II (1451-1484 M) atau Muhammad Al-Fatah.
Beliau mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M
yang merupakan kekuatan terakhir Imperium Romawi Timur. Pada masa Sultan Salim
I (1512-1520 M), ekspansi dialihkan ke Timur, Persia, Syiria dan Mesir berhasil
ditaklukkannya. Ekspansi tersebut dilanjutkan oleh putranya Sulaiman I
(1520-1526 M) dan berhasil menaklukkam Irak, Belgaro,kepulauan Rhodes, Tunis
dan Yaman. Masa beliau merupakan puncak keemasan dari kerajaan Turki Usmani,
karena dibawah pemerintahannya berhasil menyatukan wilayah yang meliputi Afrika
Utara, Mesir, Hijaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Krimea, Balkan, Yunani,
Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania sampai batas sungai Danube dengan tiga
lautan, yaitu laut Merah, laut Tengah dan laut Hitam.Usmani yang berhasil
menaklukkan Mesir tetap melestarikan beberapa system kemasyarakatan yang ada
sekalipun dengan beberapa modifikasi. Usmani menyusun kembali sistem
pemerintahan yang memusat dan mengangkat beberapa Gubernur militer dan
pejabat-pejabat keuangan untuk mengamankan pengumpulan pajak dan penyetoran
surplus pendapatan ke Istambul. Peranan utama pemerintahan Usmani adalah
menentramkan negeri ini, melindungi pertanian, irigasi dan perdagangan sehingga
mengamankan arus perputaran pendapatan pajak. Dalam rentangan abad pertama dan
abad pertengahan dari pereode pemerintahan Usmani, sistem irigasi di Mesir
diperbaiki, kegiatan pertanian meningkat dengan pesat dan kegiatan perdagangan
dikembangkan melalui pembukaan kembali beberapa jalur perdagangan antara India
dan Mesir.Demikianlah perkembangan dalam kerajaan Turki Usmani yang selalu
berganti penguasa dalam mempertahankan kerajaannya. Diantara mereka (para
penguasa) memimpin dengan tegasnya atas tinggalan dari nenek moyang agar jangan
sampai jatuh ke tangan negeri / penguasa lain selain Turki Usmani. Hal ini
terbukti dengan adanya para pemimpin yang saling melengnkapi dalam memimpin
perjuangannya menuju kejayaan dengan meraih semua yang membawa kemajuan dalam
kehidupan masyarakat.
C. Kemajuan-Kemajuan Turki
Usmani
Akibat kegigihan
dan ketangguhan yang dimiliki oleh para pemimpin dalam mempertahankan Turki
Usmani membawa dampak yang baik sehingga kemajuankemajuan dalam perkembangan
wilayah Turki Usmani dapat di raihnya dengan cepat. Dengan cara atau taktik
yang dimainkan oleh beberapa penguasa Turki seperi Sultan Muhammad yang
mengadakan perbaikan-perbaikan dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam
negerinya yang kemudian diteruskan oleh Murad II (1421-1451M) (Yatim,
2003:133-134). Sehingga Turki Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa
Muhammad II (1451- 1484 M). Usaha ini di tindak lanjuti oleh raja-raja
berikutnya, sehingga dikembangkan oleh Sultan Sulaiman al-Qonuni. Ia tidak
mengarahkan ekspansinya kesalah satu arah timur dan Barat, tetapi seluruh
wilayah yang berada disekitar Turki Usmani itu, sehingga Sulaiman berhasil
menguasai wilayah Asia kecil. Kemajuan dan perkembangan wilayah kerajaan Usmani
yang luas berlangsung dengan cepat dan diikuti oleh kemajuan-kemajuan dalam
bidang-bidang kehidupan lain yang penting, diantaranya :
1. Bidang Kemiliteran
dan Pemerintahan
Untuk pertama kalinya Kerajaan Usmani
mulai mengorganisasi taktik, strategi tempur dan kekuatan militer dengan baik
dan teratur. Sejak kepemimpinan Ertoghul sampai Orkhan adalah masa pembentukan
kekuatan militer.Perang dengan Bizantium merupakan awal didirikannya pusat
pendidikan dan pelatihan militer, sehingga terbentuklah kesatuan militer yang
disebut dengan Jenissari atau Inkisyariah .
Selain itu kerajaan Usmani membuat struktur pemerintahan dengan kekuasaan
tertinggi di tangan Sultan yang dibantu oleh Perdana Menteri yang membawahi
Gubernur. Gubernur mengepalai daerah tingakat I. Di bawahnya terdapat beberapa
bupati. Untuk mengatur urusan pemerintahan negara, di masa Sultan Sulaiman I
dibuatlah UU yang diberi nama Multaqa Al-Abhur , yang menjadi
pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke-19.
Karena jasanya ini, di ujung namanya di tambah gelar al-Qanuni.
2. Bidang Ilmu
Pengetahuan dan Budaya
Kebudayaan Turki Usmani merupakan
perpaduan bermacam-macam kebudayaan diantaranya adalah kebudayaan Persia,
Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia mereka banyak mengambil
ajaran-ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana rajaraja. Organisasi
pemerintahan dan kemiliteran banyak diserap dari Bizantium. Dan ajaran tentang
prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruf diambil
dari Arab (Toprak, 1981:60). Dalam bidang Ilmu Pengetahuan di Turki Usmani
tidak begitu menonjol karena mereka lebih memfokuskan pada kegiatan militernya,
sehingga dalam khasanah Intelektual Islam tidak ada Ilmuan yang terkemuka dari
Turki Usmani.
3. Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki
mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial dan politik. Masyarakat di
golongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat
sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Oleh karena itru, ajaran
ajaran thorikot berkembang dan juga mengalami kemajuan di Turki Usmani. Para
Mufti menjadi pejabat tertinggi dalam urusan agama dan beliau mempunyai
wewenang dalam memberi fatwa resmi terhadap problem keagamaan yang terjadi
dalam masyarakat.
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kerajaan Turki Usmani tersebut tidak terlepas daripada kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, antara lain:
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kerajaan Turki Usmani tersebut tidak terlepas daripada kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, antara lain:
1.Mereka adalah bangsa yang penuh
semangat, berjiwa besar dan giat.
2.Mereka memiliki kekuatan militer
yang besar.
3.Mereka menghuni tempat
yang sangat strategis, yaitu Constantinopel yang berada
pada tititk temu antara Asia dan Eropa.Disamping itu keberanian, ketangguhan dan kepandaian taktik yang dilakukan olah para penguasa Turki Usmani sangatlah baik, serta terjalinnya hubungan yang baik dengan rakyat kecil, sehingga hal ini pun juga mendukung dalam memajukan dan mempertahankan kerajaan Turki Usmani.
pada tititk temu antara Asia dan Eropa.Disamping itu keberanian, ketangguhan dan kepandaian taktik yang dilakukan olah para penguasa Turki Usmani sangatlah baik, serta terjalinnya hubungan yang baik dengan rakyat kecil, sehingga hal ini pun juga mendukung dalam memajukan dan mempertahankan kerajaan Turki Usmani.
D. Turki Pasca Sulaiman al-Qanuni
Masa pemerintahan
Sulaiman I (1520-1566 M) merupakan puncak kejayaan daripada kerajaan Turki
Usmani. Beliau terkenal dengan sebutan Sulaiman Agung atau Sulaiman Al-Qonuni.
Akan tetapi setelah beliau wafat sedikit demi sedikit Turki Usmani mengalami
kemunduran. Setelah Sulaiman meninggal Dunia, terjadilah perebutan kekuasaan
antara putera-puteranya, yang nenyebabkan kerajaan Turki Usmani mundur akan
tetapi meskipun terus mengalami kemunduran kerajaan ini untuk masa beberapa
abad masih dipandang sebagai militer yang tangguh. Kerajaan ini memang masih
bertahan lima abad lagi setelah sepeninggalnya Sultan Sulaiman 1566 Sultan
Sulaiman di ganti Salim II. Pada masa pemerintahan Salim II (1566-1573 M),
pasukan laut Usmani mengalami kekalahan atas serangan gabungan tentara Spanyol,
Bandulia, Sri Paus dan sebagian armada pendeta Malta yang dipimpin Don Juan dari
Spanyol. Kekalahan ini menyebabkan Tunisia dapat direbut musuh. Tetapi pada
tahun 1575 M, Tunisia dapat direbut kembali oleh Sultan Murad III (1574-1595
M). Pada masa pemerintahannya, keadaan dalam negeri mengalami kekacauan. Hal
itu disebabkan karena ia mempunyai kepribadian yang buruk. Keadaan itu semakin
kacau setelah naiknya Sultan Muhammad III (1595-1603 M), Sultan Ahmad I
(1603-1671 M) dan Musthofa I (1617-1622 M), akhirnya Syeikh Al-Islam
mengeluarkan fatwa agar Musthofa I turun dari jabatannya dan diganti oleh Usman
II (1618-1622 M).
Pada masa
pemerintahan Sultan Murad IV (1623-1640 M), mulai mengadakan
perbaikan-perbaikan, tetapi sebelum ia berhasil secara keseluruhan, masa
pemerintahannya berakhir. Kemudian pemerintahan dipegang oleh Ibrahim (1640-1648
M),yang pada masanya orang-orang Venesia melakukan peperangan laut dan berhasil
mengusir orang Turki Usmani di Cyprus dan Creta pada tahun 1645 M. Pada tahun
1663 M pasukan Usmani menderita kekalahan dalam penyerbuan ke Hungaria. Dan
juga pada tahun 1676 M dalam pertempuran di Mohakes, Hungaria. Turki Usmani
dipaksa menandatangani perjanjian Karlowitz pada tahun 1699 M yang berisi
pernyataan penyerahan seluruh wilayah Hungaria, sebagian besar Slovenia dan
Croasia kepada Hapsburg. Dan penyerahan Hermeniet, Padalia, Ukraenia, More dan
sebagian Dalmatia kepada penguasa Venesia.
Pada tahun 1770 M
pasukan Rusia mengalahkan armada Usmani di sepanjang pantai Asia Kecil. Namun
kemenangan ini dapat direbut kembali oleh Sultan Musthofa III (1757- 1774 M). Dan
pada tahun 1774 M, penguasa Usmani Abddul Hamid (1774-1789 M) terpaksa
menandatangani kinerja dengan Catherine II dari Rusia yang berisi penyerahan
benteng-benteng pertahanan di Laut Hitam kepada Rusia dan pengakuan kemerdekaan
atas Crimea (Ali, 1993:191).Pemerintahan Turki, masa pasca Sulaiman banyak
terjadi kekacauan-kekacauan yang menyebabkan kemunduran dalam mempertahankan
Turki Usmani (kerajaan Usmani). Hal ini dikarenakan benyaknya berganti pemimpin
atau penguasa yang hanya meperebutkan jabatan tanpa memikirkan langkah-langkah
selanjutnya yang lebih terarah pada tegaknya kerajaan Usmani. Sifat dari pada
para pemimpin juga mempengaruhi keadaan kerajaan Usmani, seperti halnya sifat
jelek yang dilakukan Sultan Murad III (1574-1595 M) yakni yang selalu menuruti
hawa nafsunya sehingga kehidupan moral Sultan Murad yang jelek itu menyebabkan
timbulnya kekacauan dalam negeri Usmani itu sendiri.Banyaknya kemunduran yang
dirasakan selama kurang lebih dua abad ditinggal Sultan Sulaiman. Tidak ada
tanda-tanda membaik sampai setengah pertama dari abad ke -19 M. Oleh karena
itu, satu persatu negara-negara di Eropa yang pernah dikuasai kerajaan Usmani
ini memerdekakan diri. Bukan hanya negeri-negeri di Eropa yang memang sedang
mengalami kemajuan memberonak terhadap kerajaan-kerajaan Usmani, tetapi juga
beberapa didaerah timur tengah mencoba bangkit memberontak. Dari sinilah dapat
disimpulkan bahwa kemunduran Turki Usmani pasca Sulaiman disebabkan karena
banyaknya terjadi kekacauan-kekacauan yang menyebabkan kemunduran dalam
kerajaan Usmani.
E. Kemunduran
Kerajaan Turki Usmani
Kemunduran Turki
Usmani terjadi setelah wafatnya Sulaiman Al-Qonuni. Hal ini disebabkan karena
banyaknya kekacauan yang terjadi setelah Sultan Sulaiman meninggal diantaranya
perebutan kekuasaan antara putera beliau sendiri. Para pengganti Sulaiman
sebagian besar orang yang lemah dan mempunyai sifat dan kepribadian yang buruk.
Juga karena melemahnya semangat perjuangan prajurit Usmani yang mengakibatkan
kekalahan dalam mengahadapi beberapa peperangan. Ekonomi semakin memburuk dan
system pemerintahan tidak berjalan semestinya.Selaim faktor diatas, ada juga
faktor-faktor yang menyebabkan kerajaan Usmani mengalami kemunduran,
diantaranya adalah :
1. Wilayah Kekuasaan yang Sangat Luas
Perluasan wilayah
yang begitu cepat yang terjadi padakerajaanUsmani,menyebabkan pemerintahan
merasa kesulitan dalam melakukan administrasi pemerintahan,terutama pasca
pemerintahan Sultan Sulaiman. Sehingga administrasi pemerintahan kerajaan
Usmani tidak beres. Tampaknya penguasa Turki Usmani hanya mengadakan ekspansi,
tanpa mengabaikan penataan sistem pemerintahan. Hal ini menyebabkan
wilayah-wilayah yang jauh dari pusat mudah direbut oleh musuh dan sebagian
berusaha melepaskan diri.
2. Heterogenitas Penduduk
Sebagai kerajaan
besar, yang merupakan hasil ekspansi dari berbagai kerajaan, mencakup Asia
kecil, Armenia, Irak, Siria dan negara lain, maka di kerajaan Turki terjadi
heterogenitas penduduk. Dari banyaknya dan beragamnya penduduk, maka jelaslah
administrasi yang dibutuhkan juga harus memadai dan bisa memenuhi kebutuhan
hidup mereka. Akan tetapi kerajaan Usmani pasca Sulaiman tidak memiliki
administrasi pemerintahan yang bagus di tambah lagi dengan pemimpinpemimpin
yang berkuasa sangat lemah dan mempunyai perangai yang jelek.
3. Kelemahan para Penguasa
Setelah sultan
Sulaiman wafat, maka terjadilah pergantian penguasa.Penguasa-penguasa tersebut
memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang lemah akibatnya pemerintahan menjadi
kacau dan susah teratasi.
4. Budaya Pungli
Budaya ini telah meraja lela yang
mengakibatkan dekadensi moral terutama dikalangan pejabat yang sedang
memperebutkan kekuasaan (jabatan).
5. Pemberontakan Tentara Jenissari
Pemberontakan Jenissari terjadi
sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M dan 1826 M. Pada
masa belakangan pihak Jenissari tidak lagi menerapkan prinsip
seleksi dan prestasi, keberadaannya didominasi oleh keturunan dan golongan
tertentu yang mengakibatkan adanya pemberontakan-pemberontakan.
6. Merosotnya Ekonomi
Akibat peperangan yang terjadi secara
terus menerus maka biaya pun semakin membengkak, sementara belanja negara pun
sangat besar, sehingga perekonomian kerajaan Turki pun merosot.
7. Terjadinya Stagnasi dalam Lapangan Ilmu dan Teknologi
Ilmu dan Teknologi selalu berjalan
beriringan sehingga keduanya sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Keraajan usmani
kurang berhasil dalam pengembagan Ilmu dan Teknologi ini karena hanya
mengutamakan pengembangan militernya. Kemajuan militer yang tidak diimbangi dengan
kemajuan ilmu dan teknologi menyebabkan kerajaan Usmani tidak sanggup
menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju.
F. Kesimpulan
1. Nama kerajaan
Usmani diambil dari nama Sultan pertama bernama Usman. Beliau dengan gigihnya
meneruskan cita-cita ayahnya sehingga dapat menguasai suatu wilayah yang cukup
luas dan dapat dijadikan sebuah kerajaan yang kuat. Bangsa Turki Usmani berasal
dari suku Qoyigh, salah satu kabilah Turki yang amat terkenal. Pada abad ke-13
mereka mendapat serangan dari bangsa Mongol. Akhirnya mereka mencari
perlindungan dari saudaranya, yaitu Turki Seljuk. Dibawah pemerintahan
Ortoghul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin yang sedang melawan
Bizantium. Karena bantuan mereka, Sultan Alaudin dapat mengalahkan Bizantium.
Kemudian Sultan Alaudin memberi imbalan tanah di Asia Kecil yang berbatasan
dengan Bizantium.Setelah Sultan Alaudin wafat (1300 M), orang-orang Turki
segera memproklamirkan kerajaan Turki Usmani dengan Usman I sebagai sultannya.
2. Perluasan wilayah
kerajaan Turki terjadi dengan cepat, sehingga membawa kejayaan,
disamping itu raja-raja yang berkuasa sangat mempunyai potensi yang kuat dan baik. Banyak daerah-daerah yang dapat dikuasai (di Asia Kecil) sehingga memperkuat berdirinya kerajaan Turki Usmani. Salah satu sumbangan terbesar kerajaan Turki Usmani dalam penyebaran Islam adalah penaklukkan kota benteng Constantinopel (Bizantium) ibukota Romawi Timur (1453 M), penaklukkan kota itu terjadi pada masa Sultan Muhammad II (1451-1481 M) yang terkenal dengan gelar Al-Fatih. Dalam perkembangan selanjutnya kerajaan Turki Usmani mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan-kemajuan tersebut meliputi bidang kemiliteran, pemerintahan, kebudayaan dan agama. Selanjutnya Turki Usmani mengalami puncak keemasan adalah pada masa pemerintahan Sulaiman I (1520-1566 M) yang terkenal dengan sebutan Sulaiman Agung.
disamping itu raja-raja yang berkuasa sangat mempunyai potensi yang kuat dan baik. Banyak daerah-daerah yang dapat dikuasai (di Asia Kecil) sehingga memperkuat berdirinya kerajaan Turki Usmani. Salah satu sumbangan terbesar kerajaan Turki Usmani dalam penyebaran Islam adalah penaklukkan kota benteng Constantinopel (Bizantium) ibukota Romawi Timur (1453 M), penaklukkan kota itu terjadi pada masa Sultan Muhammad II (1451-1481 M) yang terkenal dengan gelar Al-Fatih. Dalam perkembangan selanjutnya kerajaan Turki Usmani mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan-kemajuan tersebut meliputi bidang kemiliteran, pemerintahan, kebudayaan dan agama. Selanjutnya Turki Usmani mengalami puncak keemasan adalah pada masa pemerintahan Sulaiman I (1520-1566 M) yang terkenal dengan sebutan Sulaiman Agung.
3. Dari perkembangan
yang sangat baik itu maka Turki Usmani mengalami kemajuankemajuan yang
mendukung sekali dalam pemerintahannya diantaranya:
a. Dalam bidang kemiliteran dan
pemerintahan. Turki mempunyai militer yang sangat kuat dan siap bertempur kapan
dan dimana saja. Di bidang urusan pemerintahan dibuat undang-undang yang
berguna untuk mengatur urusan pemerintahan di Turki Usmani.
b. Dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya. Turki kaya akan kebudayaan, karya telah terjadi akulturasi budaya antara Arab, Persia dan Bizantium. Akan tetapi dalam bidang ilmu pengetahuan Turki Usmani tidak begitu menonjol karena terlalu berfokus pada bidang kemiliteran.
c. Dalam Bidang Keagamaan. Peranan agama di Turki Usmani sangatlah besar terutama dalam tradisi masyarakat. Mufti/Ulama' menjadi pejabat tinggi dalam urusan agama dan berwenang memberi fatwa resmi terhadap problem keagamaan yang dihadapi masyarakat.
b. Dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya. Turki kaya akan kebudayaan, karya telah terjadi akulturasi budaya antara Arab, Persia dan Bizantium. Akan tetapi dalam bidang ilmu pengetahuan Turki Usmani tidak begitu menonjol karena terlalu berfokus pada bidang kemiliteran.
c. Dalam Bidang Keagamaan. Peranan agama di Turki Usmani sangatlah besar terutama dalam tradisi masyarakat. Mufti/Ulama' menjadi pejabat tinggi dalam urusan agama dan berwenang memberi fatwa resmi terhadap problem keagamaan yang dihadapi masyarakat.
4. Tanda kemunduran
kerajan Turki Usmani terjadi setelah masa pemerintahan Sulaiman (1520-1566 M)
berakhir, yaitu terjadi pertikaian diantara anak Sulaiman untuk memperebutkan
kekuasaan. Turki Usmani mengalami kekacauan, satu persatu daerah kekuasaannya
melepaskan diri, karena tidak ada pengganti pemimpin yang kuat dan cakap.
0 komentar:
Posting Komentar